Google

Senin, 03 Desember 2007

Forex News Trading

.:: Jadi, apa sebenarnya News Trading itu ?

Satu hal yang pasti, yaitu bahwa hanya ada satu hal yang dapat mempengaruhi pasar mata uang, yaitu Supply and Demand (Permintaan dan Penawaran).
Ketika sebuah institusi yang memiliki Poundsterling dalam JUMLAH BESAR hendak menukarkannya ke Dollar Amerika, maka mereka harus menjual Poundsterling dan membeli Dollar yang pada akhirnya menciptakan Permintaan/Demand yang lebih besar bagi Dollar sehingga pairs GBP/USD menurun dan sebaliknya.

Ada institusi yang melakukan spekulasi perdagangan mata uang dengan tujuan mencari profit dan ada juga institusi yang melakukan perdagangan mata uang dengan tujuan yang bukan spekulasi.

Nah,tujuan kita sebagai forex trader adalah mengikuti arus uang dari institusi yang melakukan spekulasi tersebut yaitu karena hanya arus uang dari institusi tersebutlah yang dapat dengan mudah diprediksi.

Kenaikan nilai mata uang biasanya mengikuti suku bunga (interest rate) yang lebih tinggi. Jadi bila sebuah negara menaikkan suku bunga nya maka nilai mata uang negara tersebut akan naik dibanding nilai mata uang lain. Namun perlu diingat, bahwa ketika kita berhadapan dengan hal-hal yang berhubungan dengan spekulasi, maka siapapun yang dapat lebih cepat mengenali kesempatan spekulasi tersebut maka dialah yang akan dapat meraih keuntungan lebih banyak. Sehingga, ketika sebuah negara mengumumkan sebuah kenaikan suku bunga dan hal ini sudah di prediksi sebelumnya oleh khalayak, maka nilai mata uang negara tersebut tidak akan terpengaruh dan tidak ada kesempatan bagi kita untuk melakukan trading karena harga nya sudah ter set sebelum pengumuman dilakukan. NAMUN apa jadinya bila hasil pengumuman nilai suku bunga tersebut ternyata jauh daripada nilai yang diperkirakan oleh khalayak? Yang pasti, nilai mata uang negara tersebut akan sangat terpengaruh dan memungkinkan bagi trader yang memiliki akses tercepat ke informasi mengenai nilai suku bunga mata uang tersebut untuk meraih keuntungan yang lebih besar melebihi trader yang memiliki akses lebih lambat ke informasi tersebut.

Lalu apakah hanya berita mengenai Interest Rate saja yang dapat kita perhatikan? Bukankah, seperti sebelumnya disebutkan, bahwa banyak berita ekonomi yang muncul tiap bulannya?

Memang benar ada banyak berita ekonomi yang direlease tiap bulannya, namun ujung-ujungnya tetap saja nantinya ada hubungannya dengan interest rate.
Gampangnya sebagai berikut. Ketika ekonomi sebuah negara berkembang dengan sangat baik, dimana penduduknya memiliki pendapatan tinggi dan memiliki tingkat belanja yang tinggi dan juga bahwa pada kenyataannya bahwa sebuah negara memiliki kemampuan yang TAK TERBATAS untuk mencetak uang demi memenuhi penghasilan penduduknya yang terus meningkat, maka ketika uang yang dicetak terlalu berlebihan, sedangkan resource (tanah, minyak, emas dll) dari sebuah negara PASTILAH terbatas, maka akan terjadi penurunan nilai mata uang atau disebut INFLASI.

INFLASI sangat buruk bagi sebuah negara. Karena ketika inflasi terjadi maka orang-orang tidak percaya lagi dengan mata uang negara tersebut yang mana dapat menyebabkan kekacauan dan depresi.

Sehingga ketika sebuah negara bermaksud memerangi inflasi maka negara tersebut akan menaikkan interest rate (suku bunga) dengan harapan siapapun yang bermaksud untuk meminjam uang, untuk melakukan usaha atau bisnis, akan pikir2 dulu karena akan dikenai bunga tinggi. Ketika tingkat suku bunga tinggi maka hanya sebagian orang yang mampu memperdagangkan barang-barang, jasa, rumah dll. Juga pendapatan perusahaan-perusahaan akan menurun karena orang-orang tidak lagi mampu dengan mudahnya berbelanja. Perusahan-perusahaan mulai memecati pegawainya untuk mengurangi pengeluaran perusahaan sehingga pengangguran meningkat yang pada akhirnya akan meredam pertumbuhan ekonomi hingga pada titik tertentu dan ketika pemerintah sudah merasa bahwa perkembangan ekonomi sudah cukup teredam maka kemudian pemerintah akan menurunkan interest rate untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi lagi.
Demikian siklus tersebut terus dijaga oleh pemerintahan sebuah negara.

Jadi yang perlu diingat adalah nilai mata uang sebuah negara akan meningkat ketika interest rate naik, sehingga inflasi yang tinggi biasanya sangat menguntungkan bagi Forex Trader, karena inflasi tinggi biasanya selalu diikuti oleh naiknya interest rate berkelanjutan.

Baik, sekarang coba kita lihat sebuah indikator inflasi yaitu Consumer Price Index (CPI) yang mana indicator ini mengukur seberapa besar konsumen mampu membayar untuk sebuah paket barang dan jasa yang telah ditentukan. Jika CPI tinggi atau meningkat artinya inflasi juga tinggi dan negara memiliki alasan untuk menaikkan interest rate. BIla interest rate naik maka mata uang akan menguat sehingga kita sebagai trader melakukan BUY mata uang negara tersebut.

Lalu kita coba lihat indikator ekonomi lainnya yaitu GDP, jika nilainya kecil artinya produksi dari sebuah negara sedang kecil dan ekonomi negara sedang menurun. Biasanya kemudian negara akan melakukan langkah ke depan yaitu mulai menurunkan interest rate agar perekonomian berkembang, dan bila sebuah negara menurunkan interest rate maka akan buruk bagi mata uang negara tersebut, jadi kita SELL mata uang negara tersebut berdasarkan nilai GDP yang direlease.

Dengan melihat dua contoh indikator ekonomi diatas, yang mana sangat berhubungan dengan nilai mata uang, sudah pasti detik-detik pengumuman nilainya sangat ditunggu-tunggu oleh para News Trader dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan trading.

.:: Lalu ketika sebuah angka mengenai indikator ekonomi muncul atau direlease, sebetulnya angka seperti apa yang dianggap baik dan angka seperti apa yang dianggap buruk bagi sebuah mata uang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang penting yaitu :
1. Ekspektasi / harapan para ekonomis.
2. Angka-angka yang muncul sebelumnya untuk indikator yang sama. Sebagai contoh bila selama 5 kali release terakhir angka CPI terus meningkat dan kemudian saat ini mengalami penurunan, maka hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi mata uang.
3. Kondisi dan situasi terkini dari negara-negara yang berhubungan dengan sebuah pair. INGAT bahwa sebuah pair selalu berhubungan dengan setidaknya 2 negara, misalnya untuk pair GBP/USD maka kita perlu memperhatikan kondisi dan situasi dari negara Inggris/United Kingdom dan Amerika/United State. Ketika ekonomi US sedang booming dan ekonomi UK lagi down yang hasilnya pair GBP/USD sedang menurun tajam (bearish trend), sebuah report positif mengenai ekonomi UK tidak akan memiliki pengaruh sebesar bila saat ekonomi US memburuk.
4. Posisi harga terkini dari pair. Apakah masih ada ruang untuk arah naik maupun arah turun bagi pair tersebut? Apakah nilai saat itu adalah merupakan angka tertinggi/terendah dari 1-3 tahun terkahir? Apakah saat ini dollar atau poundsterling harganya terlalu tinggi atau rendah saat ini?
Jadi, ketika sebuah angka di release dan biasanya bisa menggerakkan pair hingga 70 pips, tapi ternyata pada saat tersebut harga terletak 25 pips saja dari high/low, pergerakannya akan sangatlah berbeda. Akan ada point dimana sebuah mata uang dihargai terlalu tinggi sehingga seberapapun baik/buruk sebuah report indikator ekonomi tak seorangpun akan membeli mata uang tersebut untuk harga yang terlalu tinggi.

Jadi sebelum melakukan sebuah news trading, seorang news trader merangkum semua hal diatas untuk menciptakan sebuah trading plan.

Berikut adalah contoh sebuah trading plan :

MIsalnya : US Unemployment report diharapkan muncul dengan nilai 100K, maka dengan menyatukan semua informasi mengenai situasi dan kondisi ekonomi US dan dengan menilik nilai Unemployment rate yang muncul di beberapa bulan yang lalu maka kita tetapkan trading plan sebagai berikut :

BILA nilai yang muncul adalah 120K maka akan kita akan ambil posisi BUY GBP/USD karena kenaikan Unemployment akan memperlemah USD.

dan

BILA nilai yang muncul adalah 80K maka akan kita akan ambil posisi SELL GBP/USD karena penurunan Unemployment akan memperkuat USD.

dan

BILA nilai yang muncul ada diantara 80K-120K maka kita tidak akan ambil posisi apapun.

OK, setelah kita menentukan trigger-trigger dari trading plan kita, maka tantangan kita selanjutnya adalah BAGAIMANA MENDAPATKAN INFORMASI mengenai nilai aktual dari sebuah report LEBIH CEPAT dari trader lain sehingga sebelum lonjakan harga (spike) terjadi kita telah MASUK TERLEBIH DAHULU pada sebuah posisi trading.

Untuk itu perlu bagi kita untuk mengetahui bagaimana mekanisme dari penyebaran informasi mengenai report yang direlease.
Angka-angka yang hendak direlease oleh pemerintahan sebuah negara pertama-tama akan diberikan ke perusahaan Berita (News Company / Feeder). Kemudian pada waktu yang telah ditentukan, News Company tersebut di perbolehkan untuk merelease angka angka tersebut ke seluruh dunia. Dan kemudian yang terjadi adalah semua trader di seluruh dunia berlomba-lomba untuk memperolehnya terlebih dahulu. Ada banyak pilihan untuk dapat memperoleh angka-angka tersebut. Anda bisa memperolehnya dikemudian harinya di surat kabar ekonomi. Atau anda juga bisa memperolehnya dari broker anda beberapa detik atau menit setelah news direlease. Bisa juga anda berlangganan Bloomberg TV Channel dan mendapatkan angka-angka yang direlease beberapa detik setelah angka direlease.

Lalu mungkin anda sekarang bertanya-tanya. Jadi sebenarnya siapa penyedia layanan berita (News Feeder) tercepat yang mampu menghadirkan angka-angka tersebut langsung di monitor komputer kita?

Berikut adalah daftar News Feeder terbaik saat ini:

Bloomberg.com
Ini adalah Kombinasi Ferrari plus Roll Royce nya para Real NEWS Trader, kecepatannya bisa 1-2 detik setelah NEWS di Release.
Biaya bulanan untuk memakai service VOice dan text mereka minimal adalah $1750 (17jt an / bulan WOWW!! ).
Dan mereka cover NEWS dari seluruh belahan dunia. Dan layaknya Radio, mereka broadcast analisa dari para ekonom dan banyak talkshow yang di siarkan.

Reuters.com
Kalo ini Mercedes nya NEWS Trader, speed 1-3 detik setelah NEWS RELEASED. Biaya : $750-$1750/month untuk service Voice dan text. Harganya tergantung dari lokasi negara dan option yang diambil.
Sama dengan Bloomberg, mereka cover semua NEWS dunia dan juga ada Radio nya.

TradeTheNews.com (TTN)
Naahh..kalo ini versi murahnya News Feeder, 1-2 detik lebih lambat dari 2 service diatas, TAPI murah banget brooww cuman $180/bulan untuk Voice dan text servicenya. Kalo hanya pakai text service saja, kita cuman bayar $40 per bulan.
Murah sekali khan. Emang sih text service mereka lebih lambat 3-4 detik dibanding voice mereka. Tapi buat anda yang baru mau coba-coba jadi news trader, service mereka ok banget untuk harga semurah itu.
Dijamin kalo anda bisa memperoleh keuntungan dengan menggunakan service mereka, bakal lebih untung lagi kalo anda pake reuters atau Bloomberg. Jadi TTN ok banget untuk coba-coba. Saya sendiri pertama awalnya memakai service voice mereka, tapi karena kita ada di Belahan dunia yang lain dari
mereka, kadang kalo Internet kita ngga kenceng, voicenya kurang kedengeran. Jadi akhirnya sekarang ini saya putuskan hanya menggunakan text service mereka. Meski demikian saya masih tetap bisa memperoleh keuntungan lumayan :D
Nanti kalo modal dah banyak saya pindah ke Reuters dulu kali yaah hehehe
BTW, TTN offer 7 days free trial lho, kenapa ga coba aja dulu.

Tidak ada komentar: